Parimo, 28 Januari 2024,-
Tindakan tersebut menandai komitmen yang kuat dari seorang calon legislatif untuk secara aktif terlibat dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh warga di wilayahnya. Langkah Herfiansyah menunjukkan bahwa politik yang inklusif dan proaktif harus lebih dari sekadar retorika ia harus mempraktekkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata.
Kehadiran Herfiansyah di jalan-jalan yang rusak di KotaRaya adalah pemandangan yang jarang terjadi dalam dunia politik lokal. Sementara banyak calon cenderung mengandalkan slogan dan pidato, Herfiansyah memilih pendekatan yang lebih langsung dengan berdiri bersama warga dan secara fisik membantu menyelesaikan masalah yang mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
Keputusan Herfiansyah untuk turun ke jalan bukanlah tindakan yang terlepas dari konteks, Kabupaten Parigi Moutong, seperti banyak daerah di Indonesia, sering kali menghadapi tantangan infrastruktur yang signifikan. Jalan-jalan berlubang bukan hanya mengganggu mobilitas tetapi juga menjadi ancaman bagi keselamatan pengguna jalan. Dalam konteks ini, tindakan Herfiansyah bukan hanya simbolis itu adalah tindakan konkrit yang menanggapi kebutuhan riil masyarakat.
Lebih jauh lagi, kegiatan ini memperkuat hubungan antara pemimpin dan warga yang dipimpinnya. Dengan berada di garis depan penyelesaian masalah, Herfiansyah tidak hanya menunjukkan keberanian politiknya tetapi juga mendapatkan kepercayaan dari warga yang melihatnya sebagai wakil mereka yang peduli.
Tindakan Herfiansyah patut diapresiasi, penting untuk mengingat bahwa satu aksi tidak cukup untuk menyelesaikan masalah yang kompleks seperti infrastruktur, Masyarakat membutuhkan perencanaan jangka panjang dan solusi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret seperti yang dilakukan Herfiansyah harus didukung oleh visi yang jelas dan rencana dan tindakan yang terencana dengan baik.
Dalam suasana politik yang seringkali dipenuhi dengan janji-janji kosong, tindakan Herfiansyah memberikan contoh yang segar tentang bagaimana politik seharusnya dilakukan. Ini bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang mendengarkan dan bertindak. Semoga tindakan semacam ini menjadi model bagi para calon lainnya dan memberikan dorongan positif bagi perubahan nyata di Kabupaten Parigi Moutong dan di seluruh negeri. (HMJ)